Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional Gelar Panen Raya Jagung di Desa Nimbang, Jawa Timur

By Al


nusakini.com - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama dengan Badan Pangan Nasional dan sejumlah pemangku kepentingan menggelar panen raya jagung di Desa Nimbang, Kecamatan Parang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur pada Selasa, 19 Maret 2024. Acara tersebut menjadi ajang bagi para petani jagung untuk mengusulkan fleksibilitas Harga Acuan Pembelian (HAP) guna menyesuaikan biaya produksi dan harga jual dengan cara yang saling menguntungkan.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, yang turut hadir dalam panen raya tersebut menyampaikan bahwa fleksibilitas harga harus segera diberlakukan mengingat melimpahnya panen jagung saat ini. Dia menjelaskan bahwa kebijakan ini juga akan memungkinkan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk lebih efektif dalam menyerap produksi jagung.

Suwandi menegaskan bahwa kebijakan harga jagung saat panen raya tidak boleh merugikan petani, melainkan harus menciptakan keseimbangan yang menguntungkan bagi petani dan pedagang. Oleh karena itu, dia menyampaikan usulan agar HAP jagung sebesar Rp 4.200 per kilogram kadar air 15 persen sudah tidak relevan lagi mengingat naiknya biaya produksi dan risiko yang dihadapi petani, terutama di musim hujan.

Dalam konteks ini, Suwandi juga menyoroti perlunya kerjasama antara berbagai lembaga terkait seperti Kementerian Perdagangan, Bapanas, dan KSP di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Perekonomian untuk mempertimbangkan keberlangsungan usaha dan kesejahteraan petani. Dia juga mendorong agar Bulog dan lembaga terkait lainnya dapat memanfaatkan jagung petani secara optimal.

Menanggapi produksi jagung yang melimpah, Suwandi menyebut bahwa Kementerian Pertanian telah meminta Bulog untuk menyerap setidaknya 500.000 ton jagung yang berlebih di tingkat petani selama masa panen. Selain itu, asosiasi perdagangan pakan ternak juga akan menyerap hingga 1,3 juta ton selama masa panen tahun ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota diminta untuk meningkatkan produksi jagung melalui berbagai upaya seperti Penambahan Areal Tanam (PAT), Peningkatan Indeks Pertanaman (IP), dan Peningkatan Produktivitas.

Data dari KSA BPS menunjukkan bahwa produksi jagung pada bulan Maret 2024 diperkirakan mencapai 2,29 juta ton, sementara produksi bulan April diperkirakan mencapai 1,76 juta ton, dengan total produksi kedua bulan mencapai 4,05 juta ton. Meskipun produksi tinggi, masih ada sejumlah lokasi panen raya yang kondisinya harga masih di bawah HAP, termasuk beberapa daerah di Lampung, Sulawesi, Gorontalo, Sumatera Utara, Jawa Barat, dan lainnya.

Suwandi menegaskan bahwa pihaknya terus mengawal kelancaran penyerapan jagung dari petani, dengan dukungan Satgas Pangan POLRI dan TNI AD.

Diharapkan, dengan adanya kesepakatan fleksibilitas harga ini, akan tercipta lingkungan yang kondusif bagi petani jagung dan perekonomian di sektor pertanian secara keseluruhan.